Alfian Side Story - The Contradiction
The Contradictions - Alfian Side Story
"Ian, cari gih cewek lain.." Acha memulai percakapan di sore ini
"Ha? Eh, gak mau ih, udah nyaman sama kamu.." ucapku memantapkan pilihan, yah memang belakangan ini dia seperti tidak ingin memberi harapan kosong
"Kamu tau kan, Ian.."
"Iya aku tau kok Cha, Rian kan?" Aku sudah tau kemana arah percakapan ini..
"Hehe, iya Iaan. Aku sebenernya gak pengen kasih kamu harapan palsu Iaan.."
"Chaa, aku sudah tau resikonya gimana, yang penting jalanin aja dulu.."
"Tapi Ian, kamu gak coba buat cari cewek lain gitu? Ah, aku tau siapa yang cocok sama kamu.." Dia mencoba menerka nerka siapa yang pantas disampingku
"Siapa? Yuta? Ah enggak deh, udah lost contact ama dia, lagian . ." Aku tidak jadi meneruskan kata kataku, karena aku masih takut, takut terbayang wajah Yuta yang
sebenarnya sudah lama kulupakan, tapi sore itu aku tidak bisa lagi membendung rasa kecewaku, lebih baik aku diam..
"Kamu tau Ian? Dia tuh terlalu mendominasi hatiku, cepat atau lambat dia akan datang padamu Iaan.."
". . . " aku masih saja terdiam
"Bukan keajaiban yang dapat mengembalikan kebahagiaanku, tapi dirimu " Ah, puisi itu..
"Jadi, tetaplah disiku untuk membuatku bahagia, dan membuatmu bahagia juga" Aku melanjutkannya dengan sangat yakin
Lalu tiba tiba ada orang yang tak pernah kulihat sebelumnya datang kepada kami, dan menarik tangan Acha. Entah kenapa aku hanya melihatnya saja dan terlihat jelas,
Acha tidak memberontak sama sekali dan hanya mengikutinya hingga berboncengan dan memeluk mesra dia..
"DAMN IT" teriakku, tapi seakan tertahan di tenggorokanku.
"Hahaha, bener banget kata lu Dop! Mending gw dengerin kata lu dari dulu!" Lalu aku menangis, tapi suaraku tidak keluar sama sekali, hanya air mata, air mata yang
mengalir deras membasahi pipiku. Lalu aku menyadari bahwa aku kedatangan tamu yang tak kuundang untuk saat ini, Doppie.
"Hey Dop, sehat lu kan? Haha, sini bro, duduk dulu." Dia datang kepadaku tetapi bukan untuk duduk.
*braak* Seketika itu pula aku terjatuh dan semuanya gelap
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Hime Hime, Hime, Suki suki daisuki*
"haaaah, ternyata cuma mimpi.." Kudengar ponselku menyanyikan lagu kesukaanku, ketika kulihat ternyata Acha.
"Baru juga mimpi, hehe" Eh, Acha? Astagadragoon, aku baru ingat kalau aku mempunyai janji dengannya sore ini, jam berapa nih, syukur masih ada setengah jam lagi sebelum
jam 4..
Telfon dari Acha gak kuangkat karena buru buru mandi :V
*Mau liat gw mandi bre? Gak usah ye :v*
---------------------------------------------------S E K I P------------------------------------------------------------
Tapi kok ponselku masih nyanyi terus yak? Angkat ah..
"Assalamu'alaikum Cah Ayu, iya ada apa, ini udah mau jalan.."
"Wa'alaikumsalam. Cah ayu cah ayu ndasmui, datang sini ke rumah, gak pake lama. Ada sesuatu terjadi Ian" Woah woah hang on, tumben nih Dendi yang nelfon..
"Sesuatu? OTW gw bro, Wassalamu'alaikum"
"Gass pol Ian, Wa'alaikumussalam"
Kok perasaanku gak enak nih, udah ah yang penting jalan dulu.
*ambil momo langsung gas*
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- T O B E C O N T I N U E -
"Ian, cari gih cewek lain.." Acha memulai percakapan di sore ini
"Ha? Eh, gak mau ih, udah nyaman sama kamu.." ucapku memantapkan pilihan, yah memang belakangan ini dia seperti tidak ingin memberi harapan kosong
"Kamu tau kan, Ian.."
"Iya aku tau kok Cha, Rian kan?" Aku sudah tau kemana arah percakapan ini..
"Hehe, iya Iaan. Aku sebenernya gak pengen kasih kamu harapan palsu Iaan.."
"Chaa, aku sudah tau resikonya gimana, yang penting jalanin aja dulu.."
"Tapi Ian, kamu gak coba buat cari cewek lain gitu? Ah, aku tau siapa yang cocok sama kamu.." Dia mencoba menerka nerka siapa yang pantas disampingku
"Siapa? Yuta? Ah enggak deh, udah lost contact ama dia, lagian . ." Aku tidak jadi meneruskan kata kataku, karena aku masih takut, takut terbayang wajah Yuta yang
sebenarnya sudah lama kulupakan, tapi sore itu aku tidak bisa lagi membendung rasa kecewaku, lebih baik aku diam..
"Kamu tau Ian? Dia tuh terlalu mendominasi hatiku, cepat atau lambat dia akan datang padamu Iaan.."
". . . " aku masih saja terdiam
"Bukan keajaiban yang dapat mengembalikan kebahagiaanku, tapi dirimu " Ah, puisi itu..
"Jadi, tetaplah disiku untuk membuatku bahagia, dan membuatmu bahagia juga" Aku melanjutkannya dengan sangat yakin
Lalu tiba tiba ada orang yang tak pernah kulihat sebelumnya datang kepada kami, dan menarik tangan Acha. Entah kenapa aku hanya melihatnya saja dan terlihat jelas,
Acha tidak memberontak sama sekali dan hanya mengikutinya hingga berboncengan dan memeluk mesra dia..
"DAMN IT" teriakku, tapi seakan tertahan di tenggorokanku.
"Hahaha, bener banget kata lu Dop! Mending gw dengerin kata lu dari dulu!" Lalu aku menangis, tapi suaraku tidak keluar sama sekali, hanya air mata, air mata yang
mengalir deras membasahi pipiku. Lalu aku menyadari bahwa aku kedatangan tamu yang tak kuundang untuk saat ini, Doppie.
"Hey Dop, sehat lu kan? Haha, sini bro, duduk dulu." Dia datang kepadaku tetapi bukan untuk duduk.
*braak* Seketika itu pula aku terjatuh dan semuanya gelap
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Hime Hime, Hime, Suki suki daisuki*
"haaaah, ternyata cuma mimpi.." Kudengar ponselku menyanyikan lagu kesukaanku, ketika kulihat ternyata Acha.
"Baru juga mimpi, hehe" Eh, Acha? Astagadragoon, aku baru ingat kalau aku mempunyai janji dengannya sore ini, jam berapa nih, syukur masih ada setengah jam lagi sebelum
jam 4..
Telfon dari Acha gak kuangkat karena buru buru mandi :V
*Mau liat gw mandi bre? Gak usah ye :v*
---------------------------------------------------S E K I P------------------------------------------------------------
Tapi kok ponselku masih nyanyi terus yak? Angkat ah..
"Assalamu'alaikum Cah Ayu, iya ada apa, ini udah mau jalan.."
"Wa'alaikumsalam. Cah ayu cah ayu ndasmui, datang sini ke rumah, gak pake lama. Ada sesuatu terjadi Ian" Woah woah hang on, tumben nih Dendi yang nelfon..
"Sesuatu? OTW gw bro, Wassalamu'alaikum"
"Gass pol Ian, Wa'alaikumussalam"
Kok perasaanku gak enak nih, udah ah yang penting jalan dulu.
*ambil momo langsung gas*
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- T O B E C O N T I N U E -
Komentar
Posting Komentar